Malam Pertama buat yang terakhir

Malam pertama …
Malam itu ialah Malam Pertama Di Alam Kubur
Pernahkah engkau melihat kuburan?
Pernahkah engkau melihat gelapnya kuburan ?
Pernahkah engkau melihat sempit dan dalamnya liang lahat ?
Pernahkah engkau membayangkan kengerian dan kedahsyatan alam kubur ?
Sedarkah engkau bahawa kuburan itu dipersiapkan untukmu dan untuk orang-orang selain darimu ?
Bukankah telah silih berganti engkau melihat teman-teman, orang-orang tercinta dan keluarga terdekatmu diusung dari dunia fana ini ke kuburan ?

Apakah Malam Pertama Kita di Alam Kubur Nanti Asyik dan Nikmat atau Penuh Derita dan Sengsara? Wahai anak Adam, apa yang telah engkau persiapkan saat malam pertamamu nanti di alam kubur?

Tidakkah engkau tahu, bahawa ia adalah malam yang sangat mengerikan. Malam yang kerananya para ulama’ serta orang-orang yang soleh menangis dan orang-orang bijak mengeluh. Apa tidaknya, kala itu kita sedang berada di dua persimpangan dan di dunia yang amat berbeza. ”Suatu hari pasti engkau akan tinggalkan tempat tidurmu (di dunia), dan ketenangan pun menghilang darimu. Bila engkau berada di kuburmu pada malam pertama, demi Allah, fikirkanlah untung nasibmu dan apa yang akan terjadi padamu di sana?”

Hari ini kita berada di dunia yang penuh keriangan dengan anak-anak, keluarga dan sahabat handai, dunia yang diterangi dengan lampu-lampu yang pelbagai warna dan sinaran, dunia yang dihidangkan dengan pelbagai makanan yang lazat-lazat serta minuman yang pelbagai, tetapi pada keesokannya kita berada di malam pertama di dalam dunia yang kelam gelap-gelita, lilin-lilin yang menerangi dunia adalah amalan-amalan yang kita lakukan, dunia sempit yang dikelilingi tanah dan bantalnya juga tanah.

Pada saat kita mula membuka mata di malam pertama kita di alam kubur, segala-galanya amat menyedihkan, tempik raung memenuhi ruang yang sempit tapi apakan daya semuanya telah berakhir. Itukah yang kita mahukan? Pastinya tidak bukan? Oleh itu beramallah dan ingatlah sentiasa betapa kita semua akan menempuhi Malam Pertama Di Alam Kubur! Di dalam usahanya mempersiapkan diri menghadapi malam pertama tersebut, adalah diceritakan bahawa Rabi’ bin Khutsaim menggali liang kubur di rumahnya. Bila ia mendapati hatinya keras, maka ia masuk ke liang kubur tersebut.

Ia menganggap dirinya telah mati, lalu menyesal dan ingin kembali ke dunia, seraya membaca ayat: “Ya Rabbku, kembalikanlah aku semula (ke dunia), agar aku dapat berbuat amal soleh terhadap apa yang telah kutinggalkan (dahulu).” (Surah Al-Mu’minun, ayat 99-100)

Kemudian ia menjawab sendiri; “Kini engkau telah dikembalikan ke dunia wahai Rabi’..” Dan disebabkan hal tersebut, Rabi’ bin Khutsaim didapati pada hari-hari sesudahnya sentiasa dalam keadaan beribadah dan bertaqwa kepada Allah! Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis atas kematian dan sakaratul maut yang bakal menjemputmu? Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis atas kuburan dan kengerian yang ada di dalamnya? Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis kerana takut akan hausnya di hari penyesalan? Wahai saudaraku, tidakkah engkau menangis kerana takut kepada api Neraka di Hari Kiamat nanti? Sesungguhnya kematian pasti menghancurkan kenikmatan para penikmatnya. Oleh itu, carilah (kenikmatan) hidup yang tidak ada kematian di dalamnya. “Ya Allah, tolonglah kami ketika sakaratul maut!”

Kematian itu pasti. Ia tidak meleset meski hanya sedetik. Ia biasa datang menyerap dengan tiba-tiba. Ia misteri. Kerananya setiap orang semestinya selalu siap. Dan tentu, husnul khatimah harus menjadi pilihan. Untuk mencapai itu, harus melalui jalan syari’at dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah Ta’ala. Tanpanya, husnul khatimah itu nihil. Bukankah, perahu tak akan berjalan di daratan?

Wahai orang tua yang telah bongkok punggungnya dan dekat ajalnya, apakah engkau telah bersiap-siap menghadapi malam pertama? Wahai pemuda gagah yang bergelimang harta dan sejuta asa, apakah engkau telah bersiap-siap menghadapi malam pertama? Ia adalah malam pertama dengan dua wajah, mungkin menjadi malam pertama bagi malam-malam syurga berikutnya, atau menjadi malam pertama bagi malam-malam neraka selanjutnya.

(Dipetik dari buku Dr Aidh Abdullah Al- Qarni)

Ku Merintih, Aku Menangis, Ku Meratap, Aku Mengharap, Ku Meminta Dihidupkan Semula, Agar Dapat Kembali Ke Dunia Nyata,

Perjalanan Rohku,Melengkapi Sebuah Kembara,Singgah Di Rahim Bonda,Sebelum Menjejak Ke Dunia, Menanti Di Barzakh, Sebelum Berangkat Ke Mahsyar, Diperhitung Amalan, Penentu Syurga Atau Sebaliknya,

Tanah Yang Basah Berwarna Merah, Semerah Mawar Dan Jugak Rindu, 7 Langkah Pun Baru Berlalu, Susai Talkin Penanda Syahdu, Tenang Dan Damai Di Pusaraku, Nisan Batu Menjadi Tugu, Namun Tak Siapa Pun Tahu Resah Penantianku,

Terbangkitnya Aku Dari Sebuah Kematian, Seakan Ku Dengari, Tangis Mereka Yang Ku Tinggalkan, Kehidupan Disini Bukan Suatu Khayalan Tetapi Ia Sebenar Kejadian

Kembali Oh Kembli, Kembalilah Kedalam Diri, Sendirian Sendiri,Sendiri Bertemankan Sepi, Hanya Kain Putih Yang Membaluti Tubuhku,Terbujur Dan Kaku, Jasad Terbujur Didalam Keranda Kayu,

Ajal Yang Datang Dibuka Pintu , Tiada Siapa Yang Memberi Tahu, Tiada Siapa Pun Dapat Hindari, Tiada Siapa Yang Terkecuali, Lemah Jemari Nafas Terhenti, Tidak Tergambar Sakitnya Mati, Cukup sekali Jasadku Untuk Mengulangi,

Jantung Berdenyut Kencang, Menantikan Malaikat Datang, Mengigil Ketakutan Gelap Pekat Dipandangan, Selama Ini Diceritakan x2Kini Aku Merasakan Dialam Barzakh Jasad Dikebumikan

Ku Merintih, Aku Menangis,Ku Meratap, Aku Mengharap, Ku Meminta Dihidupkan Semula, Agar Dapat Kembali Ke Dunia Nyata

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

7 Responses to Malam Pertama buat yang terakhir

  1. siska berkata:

    SUBHANALLAH!!!!!!!
    aku menangis mambaca ini,
    wahai sahabat persiapkanlah dirimu dari sekarang!!!
    sebelum penyesalan itu datang!!!

  2. muhammad,erick berkata:

    allah hu’akbar
    allah hu’akbar
    allah hu’akbar
    Wahai shabatku carilah (kenikmatan) hidup yang tidak ada kematian di dalamnya !!!!!

  3. ari0000 berkata:

    yaa ALLAH ampuni segala dosaku,
    berikanlah aku waktu untukku beribadah dan menyembahmu dan menghapus segala dosaq, yaa ALLAH yg maha pengampun, ampuni jg semua dosa – dosa orang tuaku dan saudara2-ku, AAAMIIIIIEEENNNN

  4. zae berkata:

    Allah hu’akbar
    mari kita siapkan diri kita masing2 agar tidak ada penyesalan

  5. Faisal Abel berkata:

    ya ALLAH Ampunilah Dosa Hamba Mu,,Orang Tuaku Dan Semua Hambamu,,,,Bukakanlah Pintu Hati Kamu Untuk Mau Bertaubat Kepada Mu…………amin

  6. soni berkata:

    ya allah ampunilah dosa k 2 orang tuaku,,, dan ampunilah dosa” hambamu ini,, bimbinglah kami k jalan pintu taubatmu……

  7. Niki Ali Sinten berkata:

    lantas mengapa kita masih senang menyombongkan diri

Tinggalkan komen