Kemunculan wahabi telah diketahui Rasulullah saw



Sebahagian para pengikut wahabi merasa marah jika kita sebut bahawa Nejd tempat kelahiran Imam mereka adalah tempat keluarnya tanduk Syaitan dan tempat keluarnya khawarij, mereka beralasan bahwa Nedj yang di maksud Rasululah s.a.w adalah Iraq, karena negeri Iraq sumber dari kekacauan dan fitnah.

Mari kita lihat sejauh mana kebenaran yang telah di sampaikan oleh pengikut wahabi yang terlalu fanatik dengan Imamnya Muhammad bin Abdul Wahab sehingga beliau hampir seperti nabi yang tidak salah dan khilaf, selain beliau tergolong salah dan sesat.

Bahayanya daerah Najd berasal dari hadits Rasulullah s.a.w yang menceritakan keberkatan tanah , Yaman, dan Syam sebagaimana didalam hadisnya :

عن ابن عمر قال : ذكر النبي صلى الله عليه وسلم : ” اللهم بارك لنا في شامنا، اللهم بارك لنا في يمننا” . قال

وفي نجدنا ؟ قال : ” اللهم بارك لنا في شأمنا، اللهم بارك لنا في يمننا، قالوا : وفي نجدنا ؟ فأظنه قال في الثالثة : ” هناك الزلازل والفتن وبها يطلع قرن الشيطان ” رواه البخاري كتاب الفتن باب قول النبي صلى الله عليه وسلم :” الفتنة قبل المشرق “رقم 7094

Artinya : Dari Ibnu Umar r.a berkata : Rasulullah s.a.w menyebutkan : ” Ya Allah berilah keberkatan kepada negeri Syam kami, berilah keberkatan kepada negeri Yaman kami, Berkata mereka : ” Pada Najd kami Ya Rasulullah “, berkata Rasulullah : Ya Allah berilah keberkatan kepada negeri Syam kami, berilah keberkatan kepada negeri Yaman kami, Berkata mereka : ” Pada Najd kami Ya Rasulullah “, Berkata Rasulullah : Disana terdapat kegoyangan ( aqidah ) dan fitnah, dan disanalah terbitnya tanduk Syaitan.

( H.R . Bukhari , kitab al-Fitan, bab Qulun Nabi s.a.w. al-Fitnah Min Qibla al-Masyriq, no : 7094 ).

Dari hadis ini kita mengetahui bahwa Rasul telah mendo`akan negeri Syam dan Yaman, sebab itulah para sahabat berlomba-lomba untuk pindah ke negeri Yaman dan Syam.

Kenapa Najd yang terdapat di hadis ini bukan negeri Iraq ? Adapun sebagai Jawabannya sebagai berikut :

1 – Negeri yang dido`akan Rasulullah adalah negeri-negeri yang telah masuk islam sebahagian penduduknya, sebahagian ahli Syam telah mendatangi Nabi s.a.w. dan mengucap kalimat dua Syahadah, penduduk Yaman mendatangi Rasul dan memeluk islam ketika itu, sementara penduduk daerah Iraq tidak ada yang datang ke hadapan Rasul, bahkan mereka masuk islam pada masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar bin Khatab ketika penaklukkan negara Farsi, sementra penduduk Najd ( tempat kelahiran pemimpin wahabi ) telah berbondong-bondong pergi ke Madinah untuk memeluk islam, bagaimana boleh didalam hadis menyebutkan kalimat ” di Nejd kami ” sementara Iraq belum jatuh ke tangan umat islam, dan masih di pegang oleh negara Farsi, ungkapan kami di sini memiliki dua makna :

Yang pertama : Para sahabat yang bersama Rasul, dan mereka bermaksud bahwa ungkapan kami adalah makna kepemilikan Iraq, dan ini mustahil sebab Iraq belum jatuh ketangan umat Islam.

Yang kedua : Utusan yang datang dari Najd, jikalau Najd itu Iraq, maka sesuatu yang mustahil sebab tidak ada riwayat yang mengatakan adanya utusan kaum yang datang dari Iraq, maka mestilah Nejd tersebut bahagian negara yang dikenal yaitu Riyahd dan sekelilingnya.

Sementara kalimat ” kami ” pada negeri Syam, karena telah datang sebahagian utusan negeri Syam ke Madinah untuk memeluk islam dan di Syam terdapat Baitul Maqdis, dan tempat para nabi-nabi terdahulu.

2 – Rasul mengatakan bahwa Najd adalah tempat keluarnya tanduk syaiton, terlepas dari hakikat ataupun majaz, tapi yang dimaksud adalah orang yag membawa kesesatan dan fitnah bagi umat islam dan mereka tergolong dari orang – orang kafir, karena Syaitan pemimpin orang-orang kafir dan menyesatkan orang, ini sangat jauh sekali keadaannya dengan fitnah yang berlaku di Iraq, pembunuhan Imam Ali r.a di tangan orang – orang Khawarij suatu fitnah yang lebih kecil di bandingkan dengan fitnahnya Musailamah al-Kadzab yang berasal dari Yamamah Nejd ( Riyadh sekarang ), yang telah mengaku nabi dan membunuh puluhan para sahabat sehingga Umar bin Khatab menjadi sangat takut sekali akan habisnya penghafal al-Qur`an disebabkan serangan Musailamah, Musailamah dan pengikutnya tergolong orang-orang yang kafir dan menyesatkan orang lain, sementara orang-orang Khawarij masih dalam keadaaan islam sebagaimana didalam riwayat Ibnu Abbas dari Imam Ali di dalam Sohih Bukhari, tetapi mereka pelampau yang keluar dari batasan, demikiannya juga pandangan ulama ahlus Sunnah bahwa khawarij telakeluar dari jama`a tetapi tidak keluar dari islam, dengan demikian tahulah kita bahwa fitnah yang terdapat di Yamamah ( Najd ) lebih besar dari fitnah yang berada di Iraq, di Najd juga tedapat khawarij dan golongan Qaramithoh yang kafir.

3 – Kita mengetahui bahwa Iraq adalah negeri yang berkat juga, bukti keberkatan Iraq adalah pindahnya ulama-ulama besar dari golongan sahabat ke Iraq seperti Imam Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas`ud, Anas bin Malik, `Ammar bin Yasir, Hudzaifah bin Yaman, Sa`ad bin Abi Waqash, Imran bin Hushain, jikalau negeri Iraq tidak berkat bagaimana boleh para sahabat pindah ke Iraq berbondong-bondong. Di negeri Iraq pula terbitnya banyak ulama hadis dan mazhab ahlussunnah seperti mazhab Imam Hanafi, Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Sufyan ats-Tsauri dan Sufyan bin Uyaynah, timbulnya di baghdad ulama dan fakar-fakar qira`ah dan Nahu, berbeda dengan Najd Yamamah yang tidak terdapat sedikitpun para sahabat yang bermukim di situ bahkan para sahabat datang ke Najd Yamamah untuk memerangi orang kafir dan murtad pengikut Musailamah, bagaimana boleh kita katakan bahwa Iraq tempat yang terkutuk dan tidak berkat, sementara Iraq telah mengeluarkan jutaan ulama, kenapa wahabi mengikuti mazhab Hanbali sementara Imam Ahmad berasal dari Iraq.

4 – Iraq telah masyhur ketika zaman jahiliyah, jikalau Rasul bermaksud Iraq niscaya beliau akan sebutkan secara jelas dengan namanya khusus tetapi Rasul tidak menyebutkan Iraq bahkan menyebutkan Najd yang berarti bukan Iraq. Jiadi jika disebut dengan Najd maka di maksud adalah dalah Najd secara uruf yaitu daerah Yamamah , Dar`ah dan sekitarnya, karena kawasan ini juga dataran tinggi.

5 – Hadis Rasulullah s.a.w. yang berbunyi :

عن ابن عمر رضي لله عنهما أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو مستقبل المشرق يقول : ” ألا إن

الفتنة هاهنا من حيث يطلع قرن الشيطان . رواه البخاري

Artinya : Dari Ibnu Umar r.a. beliau mendengar Rasul bersabda dalam keadaan mengarah ke bahagian arah timur Madinah : ” Ingatlah bahwasanya fitnah datang dari sana dari tempat terbitnya tanduk syaitan

. ( H.R .Bukhari no : 7093 ).

Bahagian timur Madinah adalah Nejd ( bahagian Yamamah, Dir`ah, dll ) bukan Iraq, ini jelas kalau kita melihat peta, adapun para ulama yang menafsirkan timur tersebut ke arah Iraq telah tersalah dengan kenyataan dan ilmu zaman sekarang, karena timurnya Madinah bukan Iraq.

6 – Hadis Rasulullah s.a.w yang menyuruh penduduk Nejd agar berniat ihram dari Qarnu Manazil .

عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما قال : أمر رسو ل الله صلى الله عليه وسلم أهل المدينة أن يهلوا من ذي

الحليفة، وأهل الشام من الجحفة وأهل النجد من قرن المنازل .رواه مالك ، كتاب الحج باب مواقت الإهلال

Artinya 😀 ari Abdullah bin Umar r.a. beliau berkata : Rasulullah s.a.w. menyuruh penduduk Madinah berniat ihram dari Dzul- Hulaifah, penduduk Syam dari Juhfah, dan penduduk Nejd dari Qarn, Manazil.

( H.R. Malik , Kitab Hajj, bab Mawaqitu al-Ihlal no : 732 ).

sementara lafaz didalam Sohih Bukhari ialah :

عن ابن عمر : وقّت رسول الله صلى الله عليه وسلم قرنا لأهل نجد ، والجحفة لأهل الشام وذا الحليفة لأهل

المدينة، قال : سمعت هذا من النبي صلى الله عليه وسلم ، وبلغني أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : : و لأهل اليمن يلملم ” وذكر العراق فقال : لم يكن عراق يومئذ ( رواه البخاري . رقم : 7344

Artinya 😀 ari Ibnu Umar beliau berkata : Rasulullah telah menentukan miqat bagi ahli Najd di Qaran, Juhfah untuk penduduk Syam, Dzul Hulaifah untuk penduduk Madinah, , berkata Ibnu Umar : telah sampai kepadaku bahwa Nabi s.a.w. berkata : ” Bagi penduduk Yaman dari Yalamlam”. kemudian disebutkan Iraq, berkata beliau : Ketika itu belum ada Iraq.

( H.R. Bukhari, no 7344 ).

Dari kedua hadis diatas jelaslah bahwa yang di maksud Najd adalah daerah dataran tinggi yang terdiri dari Yamamah ( Riyadh sekarang ), Dir`ah dan lain-lainnya, bukan Iraq, karena ketika itu orang Iraq belum memeluk islam, sementara Qarnu Manazil berhampiran dengan Yamamah (Riyadh sekarang ).

7 – Adapun riwayat yang menggantikan Masyriq ( arah timur ) kepada Iraq, riwayat ini telah di obah dan tidak soheh, sebab kebanyakkan riwayat mengatakan Masyriq, adapun penafsiran Salim bin Abudullah bin Umar kepda Iraq adalah salah satu ijtihad beliau yang belum boleh dijadikan pegangan, sebab bukan dari penafsiran Rasulullah s.a.w.,sebagaimana beliau pernah berijtihad untuk melarang para wanita pergi shalat ke masjid sehingga ayah beliau Abdullah bin Umar marah tidak bercakapan dengan beliau sampai Abdullah bin Umar meninggal dunia.

http://allangkati.blogspot.com/2010/06/wilayah-nejd.html

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

11 Responses to Kemunculan wahabi telah diketahui Rasulullah saw

  1. Mochammad berkata:

    Assalaamu’alaikum warahmatulloohi wabarakaatuh,

    Akhi, untuk mengetahui tafsir tentang arti kata dasar “nejd” dalam bahasa Arab, sebaiknya mengacu pada perkataan ulama dan bukan seorang ustadz yang ilmunya sangat terbatas. Al-Khaththabi berkata dalam I’lam Sunan 2/1274, ”Nejed: arah timur. Bagi penduduk kota Madinah, Nejednya adalah Iraq dan sekitarnya. Asli makna ’Nejed’ adalah setiap tanah yang tinggi, lawan kata dari ’Ghaur’ yaitu setiap tanah yang rendah seperti Tihamah (sebuah kota di Makkah–pen) dan Makkah. Fitnah itu muncul dari arah timur dan dari arah itu pula keluar Ya’juj dan Ma’juj serta Dajjal sebagaimana diriwayatkan dalam banyak hadits.”

    Bersambung insyaallooh …

  2. Mochammad berkata:

    Dan juga terdapat hadits shahih lain yang menafsirkan bahwa “nejd” adalah Iraq. Silahkan lihat dibawah:

    Imam Thabrani dalam Mu’jam al-Kabir 12/384 no.13422 dari jalur Ismail bin Mas’ud: Menceritakan kami Ubaidullah bin Abdullah bin Aun dari ayahnya dari Nafi’ dari Ibnu Umar – dengan lafazh:
    اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ شَامِنَا, اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ يَمَنِنَا. فَقَالَهَا مِرَارًا, فَلَمَّا كَانَ فِيْ الثَّالِثَةِ أَوْ الرَّابِعَةِ, قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ! وَفِيْ عِرَاقِنَا؟ قَالَ: إِنَّ بِهَا الزَّلاَزِلَ وَالْفِتَنَ وَبِهَا يَطْلَعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ
    Wahai Allooh berkahilah kami dalam Syam kami, wahai Allooh berkahi kami dalam Yaman kami. Beliau mengulanginya beberapa kali, pada ketiga atau keempat kalinya, para sahabat berkata, ”Wahai Rasulullooh! Dalam Iraq kami?” Beliau menjawab, ”Sesungguhnya di sana terdapat kegoncangan dan fitnah dan di sana pula muncul tanduk setan.”

    Demikian juga dengan hadits shahih lain riwayat Ya’qub al-Fasawi dalam al-Ma’rifah 2/746-748, al-Mukhallish dalam al-Fawa’id al-Muntaqah 7/2-3, al-Jurjani dalam al-Fawa’id 2/164, Abu Nu’aim dalam al-Hilyah 6/133, dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimsyaq 1/120 dari jalur Taubah al-‘Anbari dari Salim bin Abdullah bin Umar dari ayahnya dengan lafazh:
    اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ مَكَّتِنَا, اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ مَدِيْنَتِنَا, اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ شَامِنَا, اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ صَاعِنَا وَبَارِكْ لَنَا فِيْ مُدِّنَا. فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُوْلَ اللهِ! وَفِيْ عِرَاقِنَا, فَأَعْرَضَ عَنْهُ, فَرَدَّدَهَا ثَلاَثًا, كُلُّ ذَلِكَ يَقُوْلُ الرَّجُلُ: وَفِيْ عِرَاقِنَا, فَيُعْرِضُ عَنْهُ, فَقَالَ: بِهَا الزَّلاَزِلُ وَالْفِتَنُ وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ
    Wahai Allooh berkahilah kami dalam Makkah kami, wahai Allooh berkahilah kami dalam Madinah kami, wahai Allooh berkahilah kami dalam Syam kami. Wahai Allooh, berkahilah kami dalam sha’ kami dan berkahilah kami dalam mudd kami. Seorang bertanya, ”Wahai Rasulullooh! Dalam Iraq kami.” Nabi shallalloohu ‘alaihi wa sallam berpaling darinya dan mengulangi tiga kali. Namun tetap saja orang tersebut mengatakan, ”Dalam Iraq kami.” Nabi pun berpaling darinya seraya bersabda, ”Di sanalah kegoncangan dan fitnah dan di sana pula muncul tanduk setan.” (Sanad hadits ini shahih, sesuai syarat Bukhari-Muslim.

    Bersambung insyaallooh …

  3. Mochammad berkata:

    Maka dari itu dari hadits-hadits yang ada tentang tanduk syetan ini, maka hadits-hadits itu insyaallooh bisa saling menafsirkan satu sama lain karena hadits adalah wahyu yang keluar -dengan izin Allooh- melalui mulut Nabi shallalloohu’alaihi wa sallam. Jadi tidak mungkin bertentangan satu sama lain.

    Dari 2 hadits yang telah saya cantumkan diatas lafadznya jelas-jelas عِرَاقِنَا (Iraq kami). Maka -walloohua’lam- kata “nejd” (artinya: setiap tanah yg tinggi) ditafsirkan oleh lafadz 2 hadits diatas.

  4. Aswaja berkata:

    Mochamad koplak… jelas terlihat wahabinya yang suka memalsukan hadist dan merubah rubah hadist, cocok seperti paulus dan yahudi yang suka merubah ayat Alloh… sejak kapan hadistnya jadi irak… dasar wahaboy tanduk setan dari nejd kaki tangan yahudi.. pembantai para ulama .. kroni inggris…. koplak koplak.. Tukang arloji si bani diturut.. Tauhid dirubah jadi trinitas disamakan dengan tuannya yaitu paulus vatikan… tempat tempat bersejarah umat Islam diratakan.. makam keluarga rosulalloh di albaqi dilenyapkan.. padahal rosulalloh suka mendoakan penghuni Albaqi… dasar wahaber koplak tanduk setan dari nejd kaki tangan yahudi dan pulus usus kroni inggris pentaklid pada tukang arloji…. penggubah hadist dan tauhid… kalian tak akan bisa hidup di indonesia … mimpi ber ber wahaber…

  5. Gondrong Ndeso berkata:

    Sekedar nyimak, dari cara komen saja orang bisa membaca seberapa ‘santun’ dan ‘dalam’ tingkat pemahaman seseorang 🙂

  6. radhiyalloh berkata:

    ya alloh aku berlindung kepada Mu dari fitnah orang orang kafir dan pengikut syetan dan dajjal

  7. arif berkata:

    orag kafir bicara dibiarkan tp jika ada org yg suka memalsu hadist bicara selayaknya dibantah dan di pancung. Al GHozali

  8. Curiga berkata:

    Boleh ana tanya (kpda semuanya),,,
    penjelasan nmr 2 disebutkan terjadi pembunuhan terhadap “IMAM” Ali R.A..
    Tp di dlm penjelasan yang lain kq tdk disebutkan “IMAM” Abu Bakar R.A,, dlm penjelasan lainnya lagi Umar Bin Khotob R.A ketakukan kehilangan penghafal Al-quran.knapa tidak disebutkan “IMAM” Umar Bin Khotob R.A…
    Ana orang awam,ingin penjelasan scara jelas dan benar,, kan gak adil jika sama2 khulafaurrosyidin tp yg dipanggil “IMAM” cuma shohabat Ali Rodliallohuanhu….
    Atau jangan2…………?(jawab sendiri)?????????

Tinggalkan komen