Solat khusuk



Kekhusu’an shalat seseorang akan berpengaruh dalam keseharian orang itu menjalani hidupnya. Karena shalat yang benar akan melindungi seseorang dari perbuatan dosa dan maksiat, menyelamatkannya dari tindakan keji dan munkar. Sebagaimana tertulis dalam firman Allah Swt : ”…. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS. Al-Ankabut:45)

Khusyu’ adalah puncak mujahadah dalam beribadah, hanya dimiliki oleh mukmin yang selalu bersungguh-sungguh dalam muraqabatullah. Khusyu’ bersumber dari dalam hati yang memiliki iman kuat dan sehat. Maka khusyu’ tidak dapat dibuat-buat atau direkayasa oleh orang yang imannya lemah.

Berikut beberapa ayat-ayat Al Quran tentang khusyu’ dalam shalat:

1. “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya.” (Al-Mukminun: 1-2).

2. “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. (Yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” (Al-Baqarah: 45-46).

3. “Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” (Al-Baqarah: 238).

Berikut beberapa hadits Rasulullah Saw tentang shalat khusu’ :

1. Anas ra berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Ingatlah akan kematian dalam shalatmu karena jika seseorang mengingat kematian dalam shalatnya tentu lebih mungkin bisa memperbagus shalatnya dan shalatlah sebagaimana shalatnya seseorang yang mengira bahwa bisa shalat selain shalat itu. Hati-hatilah kamu dari apa yang membuatmu meminta ampunan darinya.” (Diriwayatkan Ad-Dailami di Musnad Firdaus, Al-Hafidz Ibnu Hajar menilainya hasan lalu diikuti Albani.

2. Abu Ayyub Al-Anshari ra berkata, seseorang datang kepada Nabi Saw. lalu berkata, “Nasihati aku dengan singkat.” Beliau bersabda, “Jika kamu hendak melaksanakan shalat, shalatnya seperti shalat terakhir dan janganlah mengatakan sesuatu yang membuatmu minta dimaafkan karenanya dan berputus asalah terhadap apa yang ada di tangan manusia.” (Diriwayatkan Ahmad dan dinilai hasan oleh Albani).

3. Dari Mutharif dari ayahnya berkata, “Aku melihat Rasulullah Saw shalat dan di dadanya ada suara gemuruh bagai gemuruhnya penggilingan akibat tangisan.” (Diriwayatkan Abu Dawud dan Tirmidzi).

4. Utbah bin Amir meriyatkan dari Nabi yang bersabda, “Tidaklah seorang muslim berwudhu dan menyempurnakan wudhunya lalu melaksakan shalat dan mengetahuai apa yang dibacanya (dalam shalat) kecuali ia terbebas (dari dosa) seperti di hari ia dilahirkan ibunya.” (Diriwayatkan Al-Hakim)

Shalat adalah tiang penyangga tegaknya agama, jika kekhusyu’an dalam shalat hilang, maka ini merupakan musibah bagi seorang mukmin, karena hilangnya kekhusu’an dalam shalat bisa memberi pengaruh buruk terhadap pelaksanaan agamanya. Mari kita berdoa kepada Allah, “Ya, Allah aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu’, jiwa yang tidak puas, mata yang tidak menangis, dan do’a yang tidak diijabahi”, amin

Sedangkan bagi orang yang melaksanakan shalat dengan tidak khusu’, malas-malasan menjalankan shalat, tidak memperhatikan waktu shalat (tidak mengutamakan shalat diawal waktu), melaksanakan shalat dengan terburu-buru dan menjalankan shalat sekedar sebagai suatu kewajban rutin yang mau tidak mau harus dijalankan, maka ini adalah shalatnya orang munafik, sebagaimana tertulis dalam firman Allah Swt dan hadits Rasulullah Saw berikut ini : “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, padahal Allah (balas) menipu mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri malas-malasan, mereka memamerkan ibadahnya kepada banyak orang dan tidak mengingat Allah kecuali sangat sedikit” (An-Nisa’:142).

Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, padahal Allah yang (membalas) menipu mereka. Apabila hendak shalat, mereka melaksanakannya dengan malas dan ingin dilihat manusia serta tidak berzikir kepada Allah kecuali sedikit sekali. Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan Ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir), Maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.” (An-Nisa’ : 142-143).

Perhatikan firman Allah Swt yang lain “……dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.” (QS.At-Taubah: 54).

Rasulullah Saw. bersabda, “Itulah shalat orang munafiq, ia duduk-duduk menunggu matahari sampai ketika berada di antara dua tanduk setan, ia berdiri kemudian mematok empat kali, ia tidak mengingat Allah kecuali sedikit.” (Diriwayatkan Al-Jama’ah kecuali Imam Bukhari).

Abu Darda’ meriwatkan dari Nabi Saw. yang bersabda, “Hal pertama yang diangkat dari ummat ini adalah khusyu’ sampai-sampai kamu tidak menemukan seorang pun yang khusyu’.” (HR. Thabrani dengan sanad baik dan dinilai shahih oleh Albani).

Abu Abdullah Al-Asy’ari meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. melihat seseorang yang tidak menyempurnakan ruku’nya dan mematok dalam sujudnya dalam shalatnya. Rasulullah Saw bersabda, “Kalau orang ini mati dalam keadaan seperti ini tentu ia mati di luar agama Muhammad Saw.” Lalu beliau bersabda lagi, “Perumpamaan orang yang tidak menyempurnakan ruku’nya dan mematok dalam sujudnya bagai orang lapar lalu ia makan satu atau dua biji kurma namun tidak merasa kenyang sedikit pun.” (Diriwayatkan Thabrani di Al-Kabir, Abu Ya’la, dan Khuzaimah. Albani menilainya hasan).

Thalq bin Ali Al-Hanafi ra berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Allah tidak akan melihat shalat seseorang hamba yang tidak tegak tulang sulbinya antara ruku’ dan sujudnya.” (Diriwayatkan Thabrani dan dishahihkan Albani).

Akhlak yang kurang baik, yang kini diderita sebagian saudara semuslim kita, penyebabnya karena shalatnya tidak khusu’ sehingga ia masih mudah bermaksiat. Tetap melaksanakan shalat, tapi tetap melakukan perbuatan maksiat dan dosa. Dan jalan satu-satunya untuk memperbaiki semua ini adalah dengan memperbaiki shalat karena jika shalat seseorang sudah benar dan khusu’ ibadah-ibadah lainnya akan baik dan kondisi baik ini akan berimbas positif bagi kehidupan mereka dan akan tercermin dalam sikap keseharian mereka.

Sekarang coba tanyakan dengan jujur pada diri kita sendiri, bagaimana shalat kita selama ini? Apakah shalat kita sudah khusu’ atau kita masih malas-malasan dan karena suatu urusan dunia, kita masih suka terburu-buru dalam melaksanakan shalat sehinga jauh dari kekhusu’an? Sudahkan kita melaksanakan shalat diawal waktu shalat? Dan tanyakan juga pada hati kecil kita, apakah kita termasuk orang yang tetap menjalankan shalat tapi tetap bermaksiat? Misalnya dengan tetap melakukan perbuatan dosa, baik kecil atau besar? Hanya kita sendiri yang bisa menjawabnya dengan jujur. Apabila kita masih menemukan kenyatan bahwa kita termasuk orang yang menjalankan shalat dengan terburu-buru, tidak khusu’ dan masih tetap bermaksiat walaupun kita shalat, maka segeralah perbaiki shalat kita.

Ketahuilah amal ibadah yang akan pertama kali dihisab kelak adalah shalat kita, sebagaimana sabda Rasulullah Saw berikut ini : ”Amalan manusia yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Lalu Allah Azza wa Jalla (walaupun dia Maha Tahu) berkata kepada malaikat, ”lihatlah shalat hamba-Ku, apakah sempurna atau cacat? Jika shalat itu sempurna, dituliskan sempurna. Akan tetapi jika shalat tidak sempurna, Allah berkata kepada para malaikat, ”Lihatlah, apakah pada hamba-Ku ada shalat sunnah? Jika ada, sempurnakanlah shalat-shalat wajibnya dengan shalat-shalat sunnahnya, Demikian pula zakat. Kemudian amalan-amalan lain dihisab seperti itu.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, an Nasai, Ibn Majjah)

Dewi Yana

http://jalandakwahbersama.wordpress.com

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

4 Responses to Solat khusuk

  1. darahbiroe berkata:

    ijin mengamankan pertamax disini bulehkan heheheh

    berkunjung dan ditunggu kunjungan baliknya
    salam blogger
    makasih
    😀

  2. badai berkata:

    meskipun beramal terus…ia tdk akan mndptkan peruntungan apa2….itulah shlat org yg tdk tegak sulbinya sobat….

  3. hanifah berkata:

    Terimakasih atas infonya
    Info itu sangat bermanfaat sekali untuk saya!
    Semoga info td bsa menambah ilmu dan iman ke pd para pembaca yg lain,amin.. 🙂

Tinggalkan komen