Jabal Rahmah Mekah tempat wanita berdoa mohon jodoh

Udara ketika itu mencapai suhu 34 derjat celsius, padahal waktu di Arafah menunjukan pukul 09:30, namun para jamaah dibelahan dunia sudah ramai di kawasan Arafah terutama orang-orang mencari jodoh dan pasangan serasi hidup semati.

Bahkan masyarakat sejak dulu hingga sekarang terutama saat musim haji dan ketika melaksanakan ibadah umroh di tanah suci, tidak ketinggalan berziarah ke Jabal Rahmah. Ribuan masyarakat setiap hari datang ke Jabar Rahmah yaitu bukit tempat bermohon mendapat jodoh yang dianggap afdhol di kawasan Arafah Mekkah. Berdoa di alam terbuka yang terkesan mengasyikan.

Tiang beton bersegi empat berkuran lebih kurang 1 meter x 6 meter di atas Jabal Rahmah itu berlepotan tinta warna biru dan tinta hitam.

Namun setiap tahun petugas Arab Saudi mencat kembali dengan warna putih yang seharusnya tidak etis membubuhi tanda tangan di tiang itu.

Mereka para wanita pencari jodoh itu selalu mencoba membubuhi tanda tangan pada urutan paling atas dari tanda tangan yang sudah ada di tiang itu, sehingga terlihat ada yang memaksa memanjat bahu orang tua mereka agar tercapai pada bagian teratas.

Bahkan diantara mereka ada juga yang menanam foto di tanah di kawasan Jabal Rahmah, dengan harapan segera mendapat jodoh yang mereka inginkan. Macam-macamlah cara tiap saat di atas bukit itu.

Kenapa wanita dan lelaki seluruh dunia meminta jodoh di tempat paling jauh?. Menurut sejarah, kawasan tersebut dinamakan Arafah yang berarti tahu atau kenal.

Karena lokasi ini adalah tempat pertemuan Nabi Adam dan ibu Hawa, yang mana sebelumnya itu mereka terpisah sangat jauh, yaitu saat turun dari Sorga. Nabi Adam turun di India, sementara ibu Hawa dikabarkan turun di Jeddah.

Mereka saling mencari dan akhirnya saling melihat dan mengenal di lokasi ini, persisnya di Jabal Rahmah. Setelah ketemu kembali, mereka berkumpul dan menetap di Makkah, kemudian mengembangkan keturunannya disana.

Namun ada juga yang agak lucu dari jamaah yang datang ke tempat itu. Mereka menuturkan ada tetangganya dua tahun lalu melaksanakan ibadah haji ke tanah suci. Dalam perjalanan menuju ke Jabal Rahmah si suami memesan kepada isterinya, apa yang dia doakan di atas bukit itu agar diaminkan isterinya.

Ternyata si suami mendoakan agar sampai kembali di tanah air harus dapat jodoh satu lagi, alhamdulillah terkabul. Akhirnya isterinya jengkel dan marah-marah kepada suami. Namun suaminya nyeletuk, saat saya berdoa di Jabar Rahmad tempo hari, ibu mengaminkan, sehingga saya memperoleh seorang lagi pendamping, ujar suaminya.

Diatas bukit yang tingginya lebih kurang 15 meter dari permukaan tanah, bertangga berkelok-kelok terlihat pergerakan ekonomi warga kulit hitam meningkat. Mereka menjual berbagai keperluan jamaah selama musim haji dan umrah.

Penjual baju muslim, jelbab, lobe, sajadah, jam tangan dan tustel serta berbagai macam keperluan jamaah lainnya, terlihat laku keras di sana dan tidak terasa uang rial mengalir di tempat itu, sehingga pergerakan ekonomi masyarakat maju pesat. Tidak ketinggalan, mat kodat atau tukang photo keliling menjaja gambar di sana, termasuk bergambar di atas unta yang sudah terhias dengan aneka warna.

Namun ada juga photografi nakal, memaksa memakai serban kepada jamaah, akhirnya meminta bayaran cetak gambar dalam jumlah mahal. Kalau tidak dibayar, terus menerus mereka menyebutkan haram-haram.