Wanita Indonesia tawar diri kawin mutaah / kontrak

KabarIndonesia – JOHOR BARU: Beberapa wanita warga Indonesia yang bekerja di negeri Jiran atau Malaysia terkesan sekali menawarkan diri untuk dinikah secara kontrak atau mutaah dengan lelaki setempat atau warga asing untuk memenuhi tuntutan nafsu.

Bagaimanapun, mereka menetapkan syarat utama yaitu tidak boleh mengandung atau melahirkan anak. Ini karena jika mengandung atau melahirkan anak, wanita tersebut berarti melanggar syarat perjanjian kontrak kerja yang akan mengakibatkan mereka dikirim kembali ke negara asalnya.

Seorang wanita berasal dari Padang, Sumatera, Ratna, 28 tahun, (bukan nama sebenarnya), mengakui pernah melakukan kawin kontrak dengan seorang lelaki pada saat pertama mulai bekerja di negeri Jiran itu, sekitar enam tahun lalu.

‘Bukan dengan lelaki setempat, ada juga rekan saya menikah secara kontrak dengan lelaki warga asing yaitu orang Pakistan. Sudah tentu perkawinan ini atas dasar suka sama suka,’ katanya. Ratna berkata nikah kontraknya yang dulu batal apabila ‘suaminya’, seorang lelaki setempat, dan didapati suaminya ternyata sudah menikah dengan wanita lain.

Petugas KUA atau jurunikah bisa didapat dengan biaya antara RM300 ($133) dengan RM500. Walaupun menyadari surat nikah yang dikeluarkan jurunikah tersebut tidak diakui, tidak menjadi persoalan karena yang paling penting pernikahan itu sah menurut agama dan tidak melakukan dosa.

‘Banyak kawan saya masih berbuat demikian… yang penting ada orang mau, karena selain menghindari dosa dan melakukan maksiat serta persetubuhan diluar nikah, kami juga ada pelindung, tempat mengadu selain uang dan sarana tambahan. Maklumlah, kalau hanya mengharap gaji kerja kilang, berapa sih dapatnya.
‘Biasanya, kami hanya hidup sebagai suami isteri pada malam minggu saja,’ katanya.

Sumber : http://cyberita.asia1.com.sg/luarnegara/story/0,3617,97798,00.html?